Teks Media sebagai Arena Pertarungan Wacana
Gigih Sari Alam
Proses penseleksian, pembingkaian, atau pengkonstruksian tidak terjadi sekali saja, tetapi berlangsung terus-menerus dan berjenjang. Pertama, ketika reporter (wartawan) memilih dan menentukan nara sumber dan melaporkan peristiwa dalam berita. Kedua, ketika editor memparafrasekan atau membentuk wacana berita. Ketiga, ketika para pemimpin redaksi menentukan berita mana yang dianggap layak atau tidak dimuat. Pada tahap inilah proses dominan pembingkaian terjadi, di sini antara wartawan dan redaksi dengan sengaja bersama-sama melakukan pembentukan wacana lewat seleksi tersebut.
Mengenai sikap redaksi yang biasanya terlihat melalui rubrik Editorial atau Tajuk Rencana adalah sikap dari redaksi media terkait terhadap suatu kasus atau wacana yang sedang berkembang di dalam masyarakat. Dalam hal demikian sikap sebuah harian tidak hanya terlihat dari Tajuk Rencana atau Editorial tetapi dengan metode framing yang ketat pemberitaan yang dilakukan oleh wartawan dan lay-out juga dapat terlihat.
Tajuk Rencana merupakan satu saluran bagi surat kabar untuk berusaha menimbulkan simpati rakyat, dan untuk menyenangkan rakyat walaupun memang terkadang memakan pengorbanan, kalau terjadi hal-hal yang bertentangan.
Wacana menurut pendapat Foucault, berbicara wacana berarti berbicara tentang aturan-aturan, praktik-praktik yang menghasilkan pernyataan-pernyataan yang bermakna pada suatu rentang historis tertentu. Dengan kata lain wacana dapat disimpulkan sebagai kumpulan pernyataan pada suatu rentang historis tertentu yang siap dipakai sebagai sarana yang dipakai untuk memperbincangkan suatu topik tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar anda .....
Terima kasih.